Minggu, 07 Agustus 2016

BLIND why i love you?' part 10

*kantin sekolah*
"Huff yeaahhh, akhirnya kita bisa kumpul2 lagii yeyys" kata Cecil girang
(Melempar gulungan karton ke meja)
"Hhahaha, iya akhirnya tugas kita pada selesai" kata Tiffany
"Ahh kalian, gue nih nganggur, udh nganggur, gaada temen lagi gue-_-" kata Pricil
"Hhahhaa, ya elu sih, kemaren di ajak Sita mendekor aula gamau ikut lo" kata Cecil menjitak  Pricil
"Iya nih, hhahaha, bukannya kemaren lo diajak Cristin bikin album?" Kata Fany
"Ah album apaan, ngaco ngaco banget tuh si Cristin" kata Pricil
"Weyweyweyyy!!" Kata Kevin datang diikuti Sammy, Alvin, dan Aldo
"Woyy, kita2 gabung boleh kan yaa" kata Alvin sambil duduk disamping Pricil
"Gabung aja," kata Tiffany tersenyum
Aldo dan Kevin mengambil tempat samping Fany, Sam mengambil tempat kosong dekat dinding, bersampingan dgn Cecil
(memandangi muka Cecil.)
"Hay," kata Sam
Cecil membalas dengan senyum  .. Mereka berpandangan cukup lama ..  Alvin, Kevin, Aldo, Pricil dan Fany berpandang2an .. Tadinya si Kevin ingin menggoda, tapi dicegah Fany dan Pricil.
"Ehem, cape tuh kyknya bediri2 gitu," kata Kevin akhirnya menggoda
Cecil dan Sam tersadar dan akhirnya duduk bersampingan.
"Emm, udh kenalan belum?" Kata Pricil menggoda
"Ahh ngaco nih Pricil, kita satu sekolah udh 3 taun masa gak kenal" kata Sam
"Iya nih Pricil mulaii-_-" kata Cecil agak cemberut, kemudian Fany mencubit pipi Cecil sambil tertawa.
Saat mereka asyik2nya tertawa lepas mendengar cerita lucu dari Kevin, tiba2 ada suara gerumunan lelaki, Pricil langsung terdiam.
Yupp, itu mereka, para anak futsal. Saat memasuki pintu kantin, mereka terdiam
Pricil, Fany, Cecil, terdiam Sam, Aldo, Alvin, Kevin bingung
"Ko diem sih," kata Kevin,
(Mencubit paha Kevin)
"Ihh Vinn!!" Kata Pricil
"Apaan deh kamu Pris, gitu banget," kata Kevin darah ceweknya keluar disaat yg gak tepat.
"Ishh, dasar CCTN diem lu ah" kata Alvin
Pricil cs terdiam memandang Alvin.
"CCTN apaan vin?" Kata Cecil
"Cowok Cakep Tapi Ngondek" kata Alvin polos
Seketika merekapun tertawa terbahak2,
"Isshhh, sesama ngondek gausah saling benci deh" kata Aldo
"Ihh, adodo jahat deh, gabela kevinn" kata kevin
"Ihh, siapa bilang ane ngondek, ane kan laki beneran" kata Alvin merengut sambil menaruh tangan di dagu
"Maap ya kepin, adodo kelupaan, abisnya si Alvin cuco " kata Aldo
"Huss huss, nih yang rempong2 mending balik ke markas deh lo drpd disini malu2in" kata Sam tertawa.
"Ihh dasar emang kalian nih CCTN" kata Cecil tertawa.
Anak futsal yang ada di sana berusaha se cool mungkin .. Padahal mereka juga ingin tertawa, tapi Daniel memberi code diam.
Mata Daniel saat itu menatap Pricil dan Pricil yg saat itu sedang minum, dan lalu melihat ke arah Daniel langsung tersedak.
"Eh eh nah kan kesedak" kata Alvin memberikan tissu ke Pricil. 
"Makasih Vin," kata Pricil menerima tissu dari Alvin.
"Emm cieeehh, awas tuh Vin si Aldo ntar cembokur," kata Cecil.
Mereka kembali tertawa.
Daniel saat melihat seperti itu berbalik arah keluar kantin lalu diikuti Radika, Ervan dan beberapa lainnya.
"Kenapa tuh para anak futsal gajadi masuk?" kata Kevin
"Tau tuh, anak futsal yang aneh" kata Aldo
"Hhaha, dia tuh males satu ruangan sama para rempong2 cakep kayak kalian" kata Fany
Mereka kemudian tertawa2 dan kembali melanjutkan makannya sambil diselingi beberapa 'joke' dari Kevin dan Sammy.
"Fanyyy!!" Teriak Glenn dari kejauhan
"Huh Glenn?" Tanya Fany saat berbalik ke arah suara, kemudian berbalik lagi dan berjalan menghindari Glenn, tapi belum sempat berlari tangannya sdh di genggam erat Glenn
(Menggenggam erat kedua tangan Fany)
"Fany tolong fan, aku perlu penjelasan kamu, aku perlu ngomong sama kamu fann" kata Glenn yang kali ini terlihat benar2 serius
(Menunduk, menghindari tatapan Glenn)
"Apa lagi? Kamu perlu penjelasan apa lagi?"Kata Fany
"Tolong liat aku fan, tolong kasih aku penjelasan, aku .... aku perlu kamu cerita kenapa kamu mutusin aku begitu aja"
Fany terdiam, dimatanya ada linangan air.
"Fany pliss fan pliss .. Kamu diam begini membuatku semakin merasa bersalah, " kata Glenn
(Memandang muka Glenn)
"Kamu tuh,, apa kamu gak nyadar selama kita pacaran kamu selalu selalu dan selalu menelantarkan aku. Aku cewek Glenn, aku perlu perhatian dari kamu, selama ini yang kamu pikirkan basket basket basket aja ..... Kamuu... Kamu gak pernah peduli sama aku .. Seakan2 aku gak berarti dihidupmu, sesibuk2nya aku sama mading, aku masih meluangkan waktu buat kamu, tapi waktu itu kamu buangg.. Kamu tuh tega Glenn kamu tegaa......" Kata fany menatap muka Glenn sambil berlinang air mata .. , fany melampiaskan semua itu ke Glenn menatapnya.
Glenn yang mendengar itu langsung mengambil badan Fany dan memeluknya dengan erat.
"Fany, maafkan akuu .. Aku tau aku salah.. Salah banget sama kamu, aku benar2 menyesali semua itu, aku menyesal fan aku menyesal..." Kata Glenn masih mendekap erat Fany yang terisak di pelukan Glenn.
"Andaikan kesempatan kedua itu ada buatku, aku akan bersungguh2 .. Aku gak menyiakan kamu lagi fany aku janji aku berjanji" kata Glenn
"Gleennnn........" Kata Fany masih dalam dekapan Glenn. Dan akhirnya Fany membalas dekapan Glenn.
"Aku benar2 menyayangimu Fan .. Dan akan selalu begitu ..."
Ervan yang daritadi melihat kejadian itu terdiam seketika. Ditangannya ada kalung berliontin hati yang berjuntaian kemudian  digenggam erat oleh Ervan. Kemudian dia tertunduk.
Sekolah saat itu benar2 sangat sepi .. Hanya ada isak tangis Fany, isak Glenn yang menyesali semua, dan hela nafas Ervan.
*Ervan House*
Ervan memandang kalung berliontin hati yang sedang digenggemnya.
"Humm, cewek itu" kata Ervan tanpa sadar melamunkan sosok Tiffany
"Wey lo ngelamun aja" kata Radika
"Eitss, kalung siapa tuh lo pegang?" Kata Radika lagi
"Tau, gue nemu kemaren di lorong kelas seni." Kata Ervan.
"Yaelah, kenapa gak lo umumin ke pos aja, kali si empunya kalung nyariin" kata Radika
"Guee, biar gue aja yang ngasih ke orangnya langsung." 
"Siapa? Emang lo tau?" Kata Radika
"Hmm, kayaknya gue tau" kata Ervan
(Duduk diikursi)
"Ahh ngaco bgt lu ah .." Kata Radika
Sambil bersandar memandangi langit malam.
"Eh iya, gimana acara pedekate lo sama Sakura?"
"Tau, gue bingung tu sakura banyak maunya" kata Radika
"Banyak maunya? Hhahaha, lo kapan mau nembak tu cewek?"
"Ntah lah, mungkin nanti aja deh"
"Eh Rad, sakura tu cewek cantik, udh gitu polos lagi, apa lo gak takut keduluan?" Kata Ervan
"Engga ko, gue tau Sakura suka sama gue dari lama" kata Radika sambil terus memandang langit *gue pingin liat seberapa serius Sakura dan .........* batin Radika berhenti bicara
"Aagghhh!!" Keluh Radika
"Lo kenapa toh, tiba2 ky gitu, hantu aja kabur ngeliat lo gitu, ada apaan?" Ledek Ervan
"Guee, ko gue agak gimana gitu sama ........."
"Sama siapa?"
"Cecil..." Kata Radika menghela napasnya
"Hah??! Cecil cewek yg biasanya sama Pricilla itu kan?" Kata Ervan kaget, tapi pikirannya bukan ke Cecil malah balik ke Tiffany.
"Yaa, gue .........."
"Lo suka sama Cecil gitu Rad?"
Radika kaget plus agak2 panik..
"Ah engga, gue gamungkin suka sama tu cewek, apaan .. Oon gitu orangnya,, engga engga" kata Radika sambil berjalan masuk ke dalam rumah
"Cowo aneh-_-" kata Ervan
"Eh kenapa tu Radika? Hahhaha" kata Ricky berjalan sesaat setelah berselisihan dgn radika
"Mukanya Radika asem kecut kyk tomat gitu kenapa? Hahaha" sambungnya
"Hahha, tau tuh -_-" kata Ervan
"Eh iya, planning gimana nih? Jadi gak?" Tanya Ricky
"Jadi dong, besok deh lo ngomong pas pulang sekolah,." kate Ervan
"Pulang sekolah? Malem?" Kata Ricky
"Yooyy, eh jgn mikir yg engga2 lo." kata Ervan sambil mendorong kepala Ricky.
Ricky pun tertawa sambil meninju bahu Ervan

Selasa, 26 Maret 2013

BLIND 'why i love you?' part 9

Pricil berjalan menyusuri lorong yang saat itu sedang sepi. Karna jadwal belajarnya lagi kosong, dia berjalan2 sambil memasang headset dan merancang planning belajarnya di note kecil.

*duukk*
"Ahh," kata Pricil

"Eh maaf maaf," suara cowok yg menyenggol bahu pricil

Pricil tersentak, *suara .......... Cowok* kata pricil dalam hati, lalu pricil berbalik utk melihat cowok itu dannn .... Cesss .. *DANEIL???!!" Teriak pricil dlm hati.

Daniel pun kaget tiba2 melihat pricil. Mereka lumayan lama berpandangan.

"Eh lo kalo jalan liat2 dong" kata Pricil tiba2 marah.

"Eh lo ko jadi marah2 gitu" kata Daniel tiba2 sewot.

"Yee elo tuh nabrak2" kata Pricil

"Eh itu elo yg nabrak, gue udh menghindar elo nya malah nabrakin" kata Daniel

"Huh!! Dasar pembohong tingkat dewaa!! Lo tu yah, bohong tu hobi lo? Ngerjain tu kebiasaan lo?? Hah??!! Dasar cowok!! Bohongin cewek ngerjain cewek kerjaannya!! Isshhh!!!! " Kata Pricil sembari berlalu setelah melampiaskan semua kkesalannya ..

"Salah gue apaan lagi, ni gak beres beneran nih-_-" kata Daniel yang kemudian beranjak pergi.

-_______________-

*Alvin house*

Mata Pricil terus memandangi buku.  Kepalanya masih berkelabut bayang2 sosok Daniel.

"Kerjain dulu deh mslh logaritme .. Nih gue kasih soal dulu, kalo gak ngerti baru kita diskusikan bareng2" kata Alvin sambil menuliskan beberapa soal di papan putih.

Kata2 Alvin membuyarkan lamunan Pricil.

"Vinn jangan banyak2 napahh," kata Irene

"Engga banyak, ini mah namanya sdikit .. Cmn 10 soal aja kok" kata Alvin

"10 soal buat lo mah dikit, buat kita2 mah ini banyakk" kata Irene lagi

"Hhaha, udh kerjain aja sebisa lo dulu, ntar gue kasih tau caranya" kata Alvin mengambil selembar kertas.

"Ini deh gue kasih contoh duluu, ..." kata Alvin kemudian menuliskan beberapa cara di kertas sambil menjelas2kan.

Pricil dan Irene memperhatikan Alvin betul2,

"Ohh, yah yah guee ngerti gue ngerti, whehe, keren lo vin, jago bgt masalah logaritme hahaa" kata Irene

"Pris, lo udh ngerti kan?" kata Alvin yg sejak tadi memperhatikan gerak gerik Pricil

"Eh, hooh hooh, " kata Pricil asal dan lalu kembali ngalamun.

"Ihh, pricil mah asal nyahut-_- suruh dia kerjain juga pasti bengong hahaha," kata Irene

"Apaan, bisa ko guee:p" kata Pricil kemudian mengerjakan soal yg diberi Alvin. Irene pun juga mengerjakan. Sementara Alvin dudk bersandar sambil membaca2 buku.

*15 minute

"Aduhh, napa nih kepalaaaa!!" keluh Pricil .

"Lah lu kenapa Pris, lagi stress lu?" Kata Irene

"Tau deh pusing gue mikirin ini-_-" kata Pricil

Alvin tersenyum melihat tingkah Pricil.

"Hmm, gini deh, mending kita refreshing dulu" kata Alvin mengambil inisiatif dan berlari kedalam rumahnya mengambil gitarnya..

"Mending kita nyanyi2 dulu" kata Alvin membawa gitar dan beberapa buku lagunya. 

Alvin kemudian menyanyikan lagu dengan memetik intro gitar yang sangat indah. Suaranya yang bagus membuat Pricil terkagum.

"Ini nih gue seneng kalo kerja kelompok bareng anak komposer, hahahahaa ada hiburan" kata Irene

Pricil terdiam kagum.

"Bagus kan yah suaranya Alvin" kata Irene setelah habis satu lagu melow dinyanyikan Alvin nyaris sempurna.

Pricil hanya bisa mengangguk.

"Yah masa gue aja yang nyanyi, kamu nyanyi deh Pris, gue denger dari Sammy suara lo bagus." kata Alvin tersenyum sambil memberikan buku lagu2.

Kemudian dengan agak canggung Pricil memilih lagu klasik.

"Eh, lagu ini, kamu suka?" Kata Alvin

"Yah gitu deh, aku sering denger ini," kata Pricil tersenyum

"Sama dong, diantara yg lain aku paling suka lagu ini" kata Alvin

"Emcieee, sama nih kesukaannya" kata Irene menggoda

Pricil dan Alvin terdiam sambil tersenyum. Lalu Alvin pun memulai intronya dan Pricil bernyanyi. Pricil yang punya suara sopran yang indah membuat lagu itu terdengar merdu.. Alvin terkesima dengan suara Pricil. 'Tomboy begini Pricil kalo nyanyi suaranya bagus bgt' batin Alvin

Dilanjutkan dengan lagu2 pop yang kemudian mereka nyanyikan bersama2 .

*markas futsal*

"Duhhh!!" Kata Daniel saat mukanya terkena bola futsal

"Weyy niel, lo kenapa hari ini gak konsen bgt latihan, ada masalah apaan lagi lo?" Kata Ricky menepuk pundak Daniel sesaat setelah latihan diistirahatkan

Tanpa bicara Daniel menarik tangan Ervan yg sedang minum

"Kita perlu ngomong bentar" kata Daniel

(Melap mukanya dgn handuk)
"Ngomong apaan?" Kata Ervan

"Kemaren gue abis dilabrak Benny cs. Gue gak tau kenapa pas gue mau balapan kemaren tiba2 di stop sama Benny" kata Daniel

"Hah? Dilabrak atas dasar apa?" Kata Ervan

"Dia nyebut2 nama Pricil. Dia ngata2in gue. Dia bilang gue udh boongin Pricil" kata Daniel

"Trus lo jawab apa?"

(Flashback)
#*ditempat balapan motor*

"Berhenti lo!!" Bentak Benny

"Apaan lo?! Ada urusan apa lo kesini" kata Daniel

"Lo ada apain temen gue hah!! Pricil bilang lo ada bohongin dia .. Ah bagus ya lo beraninya bohongin cewek!! Berasa apa lo? Berasa jadi cowok cakep lo hah!! Lo udh gausah gangguin temen gue!! Kali ini lo gue kasih ampun! Kalo lo sekali lagi bikin onar sama temen gue, sekecil apapun itu kalo lo ganggu temen gue awas aja lo!!! Lo balik ke rumah gapake kepala!! Ingetin tuh!!" Kata Benny teriak2 tanpa memberikan kesempatan Daniel bicara. #

"Gue gabisa nyahut sama sekali, dia main serocos aja gue gak dikasih kesempatan buat ngejelasinnya. Sehari yang lalu gue gak sengaja nabrak Pricil, trus si pricil malah marah2in gue, dia bilang gue pembohong, suka ngerjain org,dll deh" kata Daniel dgn muka bingung

"Kayaknya kita mesti ngejelasin semua ke Pricil. Dia salah paham kayaknya.. Ah lo juga sih pake main tekateki -_-" kata Ervan

"Ya gue cmn iseng2 aja" kata Daniel

Dibelakang kursi nampak Ricky sedang menguping pembicaraan Daniel dan Ervan. Dia penasaran kenapa tiba2 membawa2 nama Pricil si cewek  senbud dan Benny cowok senbud juga yg terkenal tukang bully itu. 'Hmm,kyknya gue mesti cari tau semua itu'

(Menyambar kunci motornya)
" Weyy guys, gue pulang duluan yoo .." Kata Daniel. Kemudian dia pun pergi.

"Kenapa tuh Daniel?" Kata Radika

"Tau tuh, mumet paling" kata Revan

Sesaat setelah Daniel pergi, Ricky menghampiri Ervan yg duduk tak jauh darinya

"Eh eh, denger2 si Daniel di labrak Benny? Ko bisa?" kata Ricky

"Ah lu tu ya .. Nguping aja kerjaan" kata Ervan kendorong kepala Ricky

(Mengelus2 kepalanya)
"Ya gak sengaja denger td. Emang ada apaan sih?" Kata Ricky penasaran.

"Ya itu, ada masalah ya lo tau kan Daniel punya masalah kecil gitu sama Pricil, ada salah paham aja" kata Ervan.

"Terus?"

"Ya nanti mau gue rundingin sama Daniel. Daniel juga gak mau ngomong yg bener ke gue.. Makanya gue juga bingung" kata Ervan

(Mukul pundak Ricky)
"Ahh rick gue ada ide" kata Ervan.

(Kaget, mengelus dadanya)
"Buseett dah, ide apaan?"

"Lo ajakin Pricil ngomong deh, kan waktu kita ngintipin Daniel di cafe tu pas mereka udh bubar, nah lo nanya2 masalah2 apa yg Daniel omongin  sama Pricil itu. Ntar gue bantu deh" kata Ervan

"Hah? Ngajak Pricil ke kafe?" kata Ricky dgn senyum mengembang

"Eh lo jgn seneng dulu, ntar gue ngikut :p hahhaha" kata Ervan

"Ah lu mah gak seruu!!" kata ricky

"Trus ya kenapa gak lo langsung yg ngomong?" kata Ricky lagi

"Kalo gue yg ngajak dia ketemuan kemungkinan gak bakal dipenuhin, makanya lo aja yg ngajak, nanti gue belakangan dtgnya" kata Ervan

"Oh gitu, yowes dah" kata Ricky.

BLIND 'why i love you?' part 8

*dbukkkk*

"Uhhh!!" Keluh Cecil sesaat setelah menabrak seseorang saat sedang berjalan sambil membaca buku.

(Menunduk dan meraba2 lantai)
"Issh, mana nih kacamata" kata Cecil.

"Eh maaf maaf," kata seseorang yang berdiri di depannya, yupp, itu org yg td ditabrak Cecil.

*eh, suara cowok* batin Cecil bicara dan tanpa dia sadari dadanya berdegup kencang.

"Nih kacamatamu" ucap lelaki itu lagi.

(Memasak kacamata ....)
Cecil yang kaget dgn apa yg dilihatnya tiba2 langsung bermundur. *ini kan..... Radika* batin Cecil. Dadanya semakin berdegup. *aduh, ko gue jadi panik gini* kembali Cecil berbicara dgn hatinya.

Radika yg sedari td belum beralih dari pandangan Cecil merasa bingung.

"Lain kali kalo jalan jangan sambil baca buku gitu" kata Radika sambil berjalan lurus melewati Cecil.

"Eh iya, makasih" kata Cecil agak datar. 'Hah makasih? Astaga? I just said that??' Cecil memukul jidatnya . Dia tau kalau Radika itu salah satu anak futsal yang sekarang menjadi cowok2 yg dikesali teman2nya ..

-_______________________-

"Hah???!!!" Kata Tiffany dan Pricil berbarengan.

"Lo nabrak si mike tyson itu?" Kata Pricil

"Ko bisa sih?" Tanya Tiffany

"Iya, waktu itu gue jalan sambil baca buku, ya gue juga kaget tiba2 ada org di dpan gue" kata Cecil

"Yaelah, lo juga sih, pake acara baca sambil jalan gitu-_-" kata Pricil.

"Trus trus?" Kata Tiffany

"Hmm, saking kerasnya tabrakan gue itu, kacamata gue ampek jatuh .. Pas dia ngambilin trus gue pasang, dan pas gue liat tu muka, ya iya kaget noh gue" kata Cecil.

"Kalo dari deket ganteng gak mukanya?" Kata Pricil sambil menggoda. Tiffany menyenggol2 bahu Cecil

"Ahh sama aja, cmn ya ntah apa gue dukduk bgt pas denger suaranya..." Kata Cecil sambil mengingat bagaimana suara Radika td.

"Ohh, kagum nih ceritanya sma suaranya..." Kata Tiffany

"Engga engga, gak kagum ko cmn ya sedikit amazing aja pas denger suaranya bagus gitu" kata Cecil, tanpa disadarinya mukanya berubah jadikaya udang rebus.

Pricil dan Tiffany pun tak henti2 mentertawakan Cecil dan tak henti melontarkan kata 'ciee'. Sesekali Cecil mengelak2.

-_____________________-

Ervan berjalan menyusuri lorong sepi di sekolahnya, tiba2 langkahnya terhenti.

(Duduk di bangku)

"Hmmm...tempat ini..." Gumam Ervan sambil memandangi kursi yang biasa dia tempati saat memainkan gitar.

Dia pun menyandarkan badannya dan mengambil secarik kertas dari sakunya. Kertas itu jatuh ke lantai yg td terbawa angin dan segara mengambilnya,

"Apa ini?" Gumam Ervan sambil mengambil kalung berliontin hati yg ada dibawah kursi yang dia duduki.
Ervan diam untuk beberapa waktu dan tersenyum, kemudian dia pun meninggalkan tempat itu.

Sementara itu, Tiffany yang sedang disibukkan dengan aktifitas mading nya membuat dia jarang berkumpul dgn teman2nya.

(Duduk di ruang khusus pengurus mading. Sendirian)

"Duhh, ko gue jdi mumeeett ginii!!" Keluh Tiffany sambil beberapa kali menggumpal kertas dan melemparnya ke tong sampah di dekat pintu.
"Aaaghhh!!" Fany melempar gumpalan kertas lagi dan menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Aduhh!!" Terdengar suara lelaki dari balik pintu.

"Glenn?" Kata Fany terkejut.

"Fany?" Kata Glenn  yg saat itu juga terkejut.

"Ngapain kamu ke sini?" Tanya Fany agak sedikit mensewot.

"Emm, aku cmn mau ngantar surat2 ini, harus ditandatangani sama ketua pengurus mading" kata Glenn mendekati Fany sambil menyerahkan map berisi beberapa lembar surat.

Fany pun mengambil dan menandatanganinya. Glenn saat itu memperhatikan Fany.

"Mana kalungmu?" Tanya Glenn melihat leher Fany yg kosong

"Tau hilang" kata Fany cuek

"Ko bisa hilang? Gak sengaja hilang atau sengaja dihilangin?" Selidik Glenn

"Nih suratnya, udh keluar sana aku lagi sibuk!" kata Fany sambil menyerahkan map itu dan menunduk untuk mengambil kertas dan kembali menulis.

"Kamu belum cerita kenapa kamu mutusin aku" kata Glenn yg masih belum beranjak pergi.

"Udh ku bilang lain kali aja, aku lagi sibuk!" kata Fany

"Tappiii...."

"Udh sana pergi... Tolong Glenn aku perlu sendiri!!" Kata Fany memotong kata2 Glenn. (Berbalik arah menghindari pandangan Glenn)

"Oke kalo itu mau kamu," kata Glen yg kemudian beranjak pergi.

"Glenn?" Kata Tiffany lagi

"Iya Fan?" Tanya Glenn sedikit mengumbar senyum, berharap kali ini Fany ingin bercerita.

"Tutup pintunya" kata Fany datar. (Sambil menghapus air mata yg tak disadarinya mengalir di pipinya.)

"Hmm, oke" kata Glenn sedikit kecewa, kemudian beranjak keluar dan pergi.

-________________________-

Pricil duduk di bangku depan kelasnya. Kesibukan Fany dan ulangan2 yg dilaksanakan Cecil membuat dirinya sendirian.

"Hayy Pris," sapa Sam yang sedang berjalan di depan Pricil

"Oh hay Sam," kata Pricil agak datar tapi berusaha untuk tersenyum.

"Ko sendirian, mana Cecil?" Kata Sam,

"Cecil banyak ulangan, mungkin besok baru abis" kata Pricil

"Fany masih sibuk mading ya?" Kata Sam lagi, kali ini dia mengambil posisi duduk samping Pricil.

"Iya tuh, masih belum selesai2 juga," kata Pricil

Disamping itu, Daniel yg sedang mengutak atik laptop nya terdiam sejenak melihat Pricil dan Sam sedang berbicara.

"Woyy, liatin apa lu?" Suara Ricky membuyarkan lamunan Daniel.

"Ah rese bgt lu!" Kata Daniel memukul pundak Ricky.

"Ahahaha, lo lagi liatin siapa? Td gue perhatiin lo bukannya ngerjain tugaslo malah ngeliat ke arah kelas seni, ada siapa emang?" Sambil mencari2 yg ada di depan kelas seni

"Eh itu bukannya Pricil?" Tanya Ricky lagi.
"Oalah, ngeliatin Pricil toh kamu, katane beunci buanget sama Pricil" kata Ricky menggoda Daniel dgn logat jawanya.

"Ahh rese lu, mana ada, gue gak ngeliat Pricil. Ngapain juga gue ngeliatin tu cewe" kata Daniel cuek.

"Halah, awas lo, jgn benci2 bgt, nanti bisa jadi cinta!!" Kata Ricky sembari pergi sambil tertawa.

"Bocah gendeng!!" Kata Daniel bergumam.

-____________________-

"Woooyyy" teriak Ronald mengagetkan Glenn yg melamun di meja kantin

"Gaush pake ngagetin gitu nape!?" Kata Glenn mendorong kpala Ron

"Muahaha, lo lagi mikir apaan coba? keliatan pundung bgt lo hari ini"

"Guee ... Ko gue kepikiran Fany terus ya drtd..." Kata Glenn

"Lo masih mikirin Fany? Alah lu, siapa juga yg nyuruh lo nyelingkuhin Fany-_-" kata Ron

"Ya itu kan gue khilaf, abis si Jeanet itu,, yeah u know what deh" kata Glenn telengkup

"Alah lu, harusnya lu pikirin hati Fany," kata Ron,

"Ya iya, tp kan yg kmaren mutusin itu Fany sendiri, karena apa gue juga gak tau" kata Glenn

"Lo juga gak ngerasa gitu Glenn, masyaAllahh" kata Ron nyebut

"Emang, salah gue apaan? Nampak bgt gitu yah?" Kata Glenn

"Ya elu tuh loh, lo tu sama cewek sendiri gak perhatian, nampak bgt tau ga lo, pacar yg baik tu mestinya jadi supir cwe gitu, prhatian kek dikit .. Ya apa lagi, Fany tu gapernah nuntut lo buat jadi kyk supirnya, tp dia pengen elonya perhatian .. Cwe tu perlu perhatian lebih sob, apalagi Fany tu perhatian bgt sama lo, masa iya lo acuh gitu" ceramah Ron

"Sejenak gue pikir lo agak ketuker antara supir pribadi sama pacar .-. Hmm, bener juga sih, iya deh ngaku gue gue salah, trus saran lo apa?" Kata Glenn

"Ya kalo udh putus ya putus aja udh, kecuali Fany bisa ngasih kesempatan kedua buat lo," kata Ron

Glenn terdiam, benaknya berkata *maafkan aku Fan, aku janji kalo kamu mau ngasih aku kesempatan kedua aku bakal ngasih kamu kebahagiaan*

Senin, 25 Maret 2013

BLIND 'why i love you?' part 7

- Aula -

"Huff, gila nih pa kepsek .. Males banget deh ngumpul di aula" keluh Cecil (melempar tasnya ke tanah *dramanya Cecil kambuh*)

"Yupp, betul sekali .. Berasa masuk ruang spa .. Udh diluar sini matahari terik banget, didalem lagi AC kaga nyala -_-" kata Tiffany (mengambil satu pak tissu dalam tasnya)

"Ihh, kabur yookk" kata Pricill .. Bandelnya kambuh. Tiffany dan Cecil mengangguk setuju.

Baru sampai di depan aula, mereka melihat dua org cowo masuk ke Aula yg sebenarnya masih agak sepi. 

"Waitt, itu bukannya Daniel ya??" Kata Cecil sambil membenarkan kacamatanya

"Eh iyaa tuh Daniel .. Wah, masuk aula juga dia" kata Tiffany.

"Aduh, mampusss x_x " kata Pricil memukul jidatnya. (Muka Pricil berubah sedikit pucat)

"Lo kok pucat gitu Pris?" Tanya Tiffany sambil memegang pipi Pricil

"Eh, ga apa2 kok fan, " kata pricil sedikit tergagap

Setelah ingin melangkah masuk, mata mereka tertuju pada daniel yg ternyata masih di depan aula, seperti sedang menunggu seseorang, dan yupp, benar dia menunggu seorang laki2 bertubuh kekar.

"Ehh, itu yang sama Daniel ko gue berasa pernah liat ya??" Kata Tiffany mengingat

"Ahhhh!!!! Itu kan si mike tyson yg kelamaan berendem di cairan aspal, wakakak" kata Pricil

"Oh iyaa tuhh!! Cie cieee, Cecill ;;) hahaha " Kata Tiffany.

"Whaha, ohoks Cecil nyahaha" kata pricil

"Ahh, apa sih kalian?? -_-" kata Cecil memukul pundak Tiffany dan Pricil.

Akhirnya mereka semua masuk ke aula .. Saat baru tiga langkah masuk, para anak2 futsal matanya mengarah ke Tiffany, Pricil dan Cecil .. Tepatnya ke arah Pricil .. Saat itu juga si Pricil langsung berjalan mundur, tapi dua lengan Pricil di pegangi Tiffany dan Cecil .. Akhirnya mereka masuk dan duduk di pojokan belakang .. Dari tempat duduk mereka bisa melihat gerombolan anak futsal terutama Daniel.

"Huh, jadi kaya buronan nih gue, diliat2 begitu" kata Pricill

"Udah Pris, ya gausah dilihat .." Kata Tiffany

Di depan mereka duduk ada Sherly dan Rany. Gak jauh dari tempat kamu duduk ada si cowo yg dikatain ade ray sama Pricill& Tiffany.

"Penasaran deh gue, siapa sih nama si mike tyson itu -_-" kata Cecil melihat ke arah cwo itu

Seketika muka Tiffany dan Pricil berubah, antara kaget,

"Idihh, ternyata ada yg penasaran juga.. Ohok ohok" kata Tiffany

"Wkaakakak, alah lu gausah jaim deh Cill. Sini deh biar gue tanya ke Sherly" kata Pricill nekat. Nah lo mampuss guee x_x

"Sher, .."

"Iyaa? Apa Pris?" Kata Sherly

"Itu cwo yg gede di gerombolan anak futsal itu namanya siapa ya??" Kata Pricill

"Eh, itu .. Gue lupa siapa namanya x_x" kata Sherly garuk2 kepala

"Sherly ni deh, suka pikunan gitu, masa sama temen sekelas aja lo lupa namanya ckckck, itu namanya Radika" kata Rany

"Eh iya Radika, duh nge blank nih gue " kata Sherly nepuk jidatnya

"Ohh, Radika.." Kata Pricill nyenggol cecil .. Begitu juga dengan Tiffany .. "Kegencet deh gue nih di senggol2" kata Cecil ..

" Kenapa Pris? Lo naksir sama Radika? Hhaha" kata Rany

Tadinya si Pricill mau nunjuk Cecil, tapi dia urungkan ..

"Bukaaaannnn, demi apa gue naksir sama dia? Bukan, bukan gue .." Kata Pricill bergidik

"Hhaha, kalo suka juga gapapa Pris, tu cowo walaupun jelek tapi mantannya kece kece lohh" kata Sherly

"Enggaaaaa!! Gue gak sukaa .. Gaada yang sukaaa!!" Kata Pricill.

"Yang dibelakang mohon diam!!" Kata pa kepsek

"Iya pa iyaaaa" kata mereka semua sambil nunduk

"Gila lo Pris, ya lo histeris gausah gitu juga kali" kata Tiffany

"Iya nih, lagian lo tuh nekat bgt nanya ky gitu" kata Cecil berbisik

"Ya elah, ya gue juga yg dapat ampasnya" kata Pricill nyubit paha Cecil

"Astaga Priss, sakitttt" kata Cecil.

"Husshh, apa deh kalian nih?? Ngegosip melulu" bentak Benny.

"Eloo yg diemm" kata Cecil, Tiffany, dan Pricill bareng2 sambil mukul Benny. Sammy yang berada disamping Benny tersenyum sambil geleng2.

-kafe belakang sekolah-

Brrruukkk~~ Tiffany mengeluarkan isi tasnya dan menghamburnya di atas meja kantin

"Lo nyari apa Fan?" Kata Pricill

"Iihh, cuci gudang nih :D" kata Cecil.

"Cecill, ampun deh ya .." Kata Pricill

"Ini nih, aku lagi nyari ituu, emm kalung gue .." Kata Tiffany masih mengubek2 isi tasnya

"Kalung elo yg dikasih Glenn itu?"Kata Pricill

"Iyaa .. Ko ditas gue gak ada ya?" kata Tiffany

"Emang lo terakhir naroh dimana?" Tanya Cecil

"Nah itu gue lupa, tp yg jelas tiap hari tuh gue bawa kalung itu dan gue taroh di tas terus" kata Tiffany agak panik

"Terakhir lo megang kapan?" Tanya Pricill

"Nah itu, seinget gue waktu gue masih jalan sama Glenn tuh kalungnya gue pakai"

"Coba lo cari dirumah lo deh, kali aja keselip dimana gitu" kata Cecil

Belum sempat Tiffany bicara, tiba tiba masuk seorang cowo. Ituu Daniel. Saat Daniel melihat Pricil, dgn muka yang berusaha cool itu dia bersandar di pintu kantin dan tetap melihat Pricil. Lalu Naumi, si cewe paling terkenal di sekolah masuk. Aku liat, si Daniel sengaja menghalangi Naumi dgn kakinya dan Naumi pun tersandung.

"Eh, maaf ya maaf" kata Daniel sambil memegang tangan Naumi

"Iya gapapa Dan," kata Naumi sambil tersenyum.

Melihat kejadian itu Pricil merubah mukanya menjadi agak lebih masam .. Cecil dan Tiffany saling senggol.

Setelah beberapa saat berada di kantin, Daniel dan Naumi pun keluar bersama2 sambil bercanda .. Sesekali Daniel melihat kearah Pricil

"Ihh, heran deh, sengaja bngt tuh pake acara nyandung si Naumi" kata Pricil dgn muka kesel

"Lah, terus kenapa? Ya kan Daniel emang gitu kata Reva, orgnya suka ngejailin cewe" kata Tiffany sambil makan

"Ya tapi tuh dia sengaja bgt ky gitu dihadapan gue .. Dikira gue jealous apa? Ihh, gak mempan" kata Pricil sambil ngudek2 makanannya.

"Jadi maksudlo si Daniel kyk gitu sengaja bikin lo jealous gitu?" Kata Tiffany. Cecil mangut2 sambil makan.

"Yaa, bisa jadi kan? Halah, gak ngaruh" kata Pricil

"Lah kalo gak ngaruh, napa lu jdi sewot gitu?" Kata Cecil

"Engga, siapa juga yg sewot" kata pricil

"Idihh, kelihatan bgt boongnya .." Kata Tiffany mukul pipi Pricill

"Ihh, engga ko .. Gue gak sewot .. Ngapain sewot:p " kata Pricil

"Hayoo, ada yg cembokurrr :p" kata Cecil

Cecil dan Tiffany pun mentertawakan kelakuan Pricil.

BLIND 'why i love you?' part 6

-Kantin-

"Pricil, Tiffany, Ceciill...!!" Panggil Zilla. Disana ada Reva dan Gissela

"Ada apa Zill?? Tumben lo ngajak ketemu?" Kata Tiffany (menggeser tempat duduknya)

"Humm, gini .. Si Ricky, salah satu anak futsal sekolah kita ada nge DM aku .. Dan dia nanya masalah Daniel sama elo Pris, kalian ada punya masalah apaan?" Kata Zilla. (Membuka hapenya dan memperlihatkan percakapan Ricky dan Zilla kepada Tiffany, Pricil, dan Cecil)

"Kepo bgt nih org -_-" kata Cecil. (Sesaat setelah melihat percakapan itu)

"Monyet emberrr, awas lo ntar kalo ketemu" kata Pricil geram

"Buseett, songong bgt tuh cwo!" Kata Tiffany

"Siapa yg ember? Siapa yg songong?" Tanya Gissela

"Lo beneran berantem sama Daniel?" Tanya Reva

"Ko bisa berantem gitu? Ceritain dong" pinta Zilla, tapi Pricil memilih untuk merahasiakannya. 

"Gaada apa2 kok, gini aja, lo kalo ditanya macem2 sama si Ricky2 ini, bilang aja lo gatau apa2" kata Pricil

"Elo ada masalah sama Daniel?" Tanya Reva

"Gaada ko gaada. Intinya ya gue bantu Tiffany dan udh, gitu aja gaada apa2 .. Ya kalian gausah mikir yg kygitu .. Kalo ditanya bilang aja gk tau .." Kata Pricil

Akhirnya merekapun bubar. Pricil, Tiffany, dan Cecil tetap di kantin.

-kantin sekolah-

"Mba, kebab nya satu dong mba" kata Cecil. Maklum, ditengah teman2nya, Cecil dijuluki Ratu makan karna hobinya makan.

"Saya juga dong mba satu" terdengar suara lelaki di samping Cecil, Cecil pun kaget dan melirik ke sebelahnya. 'Hmm, kekar' pikir Cecil dalam hati.

"Trus sama es jeruk gapake gula 1 ya mba" sambung Cecil setelah melirik cowok disebelahnya.

"Saya juga mba!! Eh tapi saya pake gula" kata cowok itu lagi. 

Rupanya si Cowok ini menyambung apa yang di minta Cecil. Karna apa yg dipesan mereka sama.

'Jiahh knapa ni cwo ngikut gue, jangan bilang ntar kalo gue mesen kotoran kebo lo mau juga satu'. Kata Cecil dalam hati yg sebenarnya sedikit bingung.  

Dibelakang Cecil, Tiffany dan Pricil tertawa cekikikan melihat tingkah cowok disebelah Cecil yg daritadi mengikuti Cecil.

"Nih uangnya mba" kata Cecil setelah menerima makanannya.

"Mba, uangnya ntar ya" kata cowok itu dan lalu pergi dgn membawa makanannya.

('Jiahh jlebb banget .. Ngutang ternyata .. Gubrak sekali' Cecil berkata dalam hati sambil menggelengkan kepalanya)

-_______________________-

Tiffany, Pricill dan Cecil bersama teman sekelasnya, Bella, Irene & Vinna diberi tugas tambahan dan harus berada di sekolah sampai selesai tugasnya. Berhubung ada jam istirahat, akhirnya mereka semua memutuskan untuk pergi ke Cafe belakang sekolahnya dgn membawa beberapa map berisi tugas2. 

"Berapa jam lagi nih?" Tanya Vinna

"Hmm, kita nungguin anak akselerasi selesai jam pertama dulu kan?" Kata Irene.

"What? Akselerasi emang ada tugas juga?" Tanya Tiffany kaget.

"Ya iya lah, lo gak tau? Selama ini kan akselerasi tuh emang pulangnya sorean gitu" kata Bella sambil membuka map2 yg mereka bawa td.

"Hah? Jadi ntar kita pulang barengan anak akselerasi tuh?" Kata Tiffany

"Mampusss kita!!! Ishh, bareng? Astaga-_-" Kata Pricil memukul jidatnya

"Ih nyantai deh, anak akselerasi gak nelen kita kok" kata Vinna

"Gak nelen tapi bikin sebel" kata Pricil.

(Cuek dgn percakapan teman2nya, Cecil malah makan sambil membolak balik kertas yg ada dalam map)

"Cecill, elo bukannya ngerjain malah makan" bentak Irene (memukul pipi Cecil yg penuh makanan)

"ahh, ganggu deh .. Gue laper tauu :p "kata Cecil melanjutkan makannya.

"Gila nih cecil, udh makan kebab td masih aja laper .. " Kata Pricill geleng2

Cecil masih cuek.

"Hekss? Cecill td beli kebab? Ahh nggak ngajak nihh "kata Bella (mukul Cecil)

"Iya td Cecil beli kebab bareng ade ray.. Hahaha" kata Tiffany

"Hah? Ade ray? Siapa?" Tanya Vinna

Tiffany & Pricill tertawa terbahak bahak. Irene, Bella & Vinna juga ikutan ketawa, padahal mereka sendiri bingung kenapa mereka ketawa -_-

"Hussshhhh, itu bukan . Ade ray, tapi itu mike tyson yg kelamaan berendem di lumpur lapindo" kata Cecil (still eat -_-")

"Hah? Berendem dilumpur lapindo? Gosong dong" kata Irene

Merekapun mentertawakan cerita Tiffany dan Pricil saat melihat Cecil dan cowok di kantin tadi, Cecil hanya bisa diam dan sesekali membantah.

-________________________-

BLIND 'why i love you?' part 5

Daniel akhirnya sampai di cafe dan nge sms Pricill ..

"Eh kamu dimana? aku udh di cafe nih.." Kata Daniel

"Humm, aku duduk di pojok deket jendela." Kata pricill sambil melihat2. Dan sebenarnya Pricill agak bingung, dia gak pernah tau sama yang namanya Daniel.

(memutar badannya dan melihat sekeliling cafe mencari seseorang yang sedang menelpon,)
"Eh kamu yang pake baju warna hijau tosca itu ya?" Kata Daniel, akhirnya menemukan seorang perempuan.

"Iyaa," (kaget. Lalu memutar badannya mencari2 org, dan dia melihat seorang lelaki yg menelpon dan sedang terlihat mencari seseorang) 
"kamu yang pake baju kotak2 warna orange itu ya?" Kata Pricil meyakinkan bahwa yg dilihatnya itu benar Daniel.

Yakin bahwa itu Pricil, Daniel pun langsung mematikan hapenya dan duduk tepat didepan Pricil.

"Hem, bentar gue ke belakang dulu" kata Pricil (berlari meninggalkan tasnya).

Daniel hanya mengangguk. Lalu ia memesan minuman.

Pricill pergi ke WC dan nge sms Tiffany apa yang terjadi. Dan kembali ke tempat duduknya.

Tiffany dan Cecil berkumpul dirumah Cecil, mereka menunggu kode kalau Pricil kenapa2.

"Eh ni Pricil nge sms" kata Tiffany

"Hah? Apa katanya" kata Cecil.

( Messages from Pricil *Gak nyangka gue, Daniel orgnya cool tp mukanya songong abiss. Dia gak ngebawa siapa2. Gue aman. Kalian tenang aja udh* )

"What? Cool? Sesuatuhh deh" kata Cecil

"Awas aja nih sampai Pricil naksir sama Daniel -_-" kata Tiffany

"Kalo ampek si pricil naksir daniel, sumpah gue ketawain abis2an deh wkakakaka" kata Cecil

"Hhahhhaha, bener banget tuh .. Ntar kita ledek abis2an tuh si pricil wkakakak" kata Tiffany.

*Daniel and Tiffany at Cafe*

hening ....... Sangat hening ....... Terlalu hening -_-  gaada yang membuka percakapan. Akhirnya setelah mereka selesai minum dengan diam, akhirnya Daniel bicara.

"Okee, sekarang aku udh liat kamu dan udah tau alasan kamu mengenai nomer Ervan itu. Tuh udh aku sms nomernya " kata Daniel dan dia langsung pergi tanpa mendengar penjelasan dari Pricill ..

"Eh eh, soal masalah ini lo jangan sampai ngasih tau ke siapa2 yaa" kata Pricil setengah berteriak.

"Okeee" kata Daniel dan menghilang.

Ternyata tanpa sepengetahuan Daniel dan Pricil, Ervan dan beberapa temannya datang ke cafe karna penasaran.

"Aishh ngapain kalian di sini, kalo sampai Pricil liat kalian disini, gue bisa mampus" kata Daniel takut

"Hah? Gasalah denger gue niel? Kenapa lo jadi takut gitu sama cewek? Biasanya juga lo cuek abis sama cewe yg gajelas" kata Revan, ketua tim futsal yg juga datang waktu itu

"Bukannya gitu .. Gue gak mau ketauan aja, soalnya td gue udh bilang gue sendirian, yaudh kita ngomong ditempat lain aja" kata Daniel lalu mereka semua pergi ke markas mereka.

Lalu Pricil pun melihat ke hapenya .. Tak ada sms apapun .. Pricill geram. 'Isshh, gue dikerjain. Awas aja tuh sama yang namanya daniel. Mampus lo ntar' kata pricil dalam hati

Akhirnya dia ke kasir, dengan marah.
(Mengambil selembar uang RP.100.000)
"Nih, ambil aja kembaliannya" kata pricill dan pergi. Penjaga kasirnya diam tercengang.

Pricill kembali mengajak Tiffany dan Cecil kerumahnya . Dan Pricill nampak sangat marah saat itu. Dia pun menceritakan dari awal. Dan saat dia berusaha menelpon Daniel, nomernya gak aktif, kyknya Daniel ganti nomer.

"Gue yakin, si Daniel ganti nomer. Pasti biar gue gk bisa marahin dia, huff" kata Pricil kesal

"Asemm bgt tuh si Daniel" kata Tiffany marah.

"Iyaa tuh asemm banget!!" Kata Cecil ( merem melek sambil ngupas jeruk)

"Cecill??!! Yang asem apa??" Kata Tiffany yang hampir setengah putus asa ngeliat Cecil.

"Ituhh, si Daniel asem banget" kata Cecil masih merem lalu melek . 'Dan emang selain Daniel asem, jeruk yg kumakan juga asem. Yaa sekalian aja bilang asemnya ..' Kata Cecil dalam hati #heyy,knapa jadi ngomongin jeruk x_x

Pricill ga bisa ngomong apa2 lagi. Dia akhirnya menelpon teman sekelasnya, Benny yang kebetulan musuh besarnya Daniel.

"Ben, gue perlu bgt nih bantuanlo" kata Pricil. Fany dan Cecil bingung

"Mau minta tolong apa lo?" Kata ben

"Lo tuh benci kan sama Daniel, lo emang sering kelahi kan sama Daniel?" Kata pricil

"Yupp, gue musuhnya sedari kelas 1, ada apa lo?" Kata ben

"Lo bantuin gue, tolong labrakin tuh si Daniel, dia udh ngebohongin gue," kata pricil

"Wah, kurang ajar banget tuh si Daniel" kata Ben terdengar geram.
"Oke tenang aja gak gue kasih ampun tu anak"

*markas anak futsal*

"Jadi itu Pricilla, si cewek yg naksir Ervan?" Kata Wiki

"Bukan, bukan dia yang naksir. Tapi temennya" kata Daniel.

"Siapa niel?" Kata Ervan penasaran

"Gue gak nanya namanya, hmm ya nanti deh selidikin" kata Daniel

"Hmm, cantik ya Pricil itu" kata Ricky, salah seorang tim futsal itu juga

"Ric, lo naksir?" Kata Daniel.

"Engga, gue gk naksir. Ya heran aja, minta nomer Ervan sebegitu ribetnya. Ya kalo gue sih yang dimintain nomer, pasti gue kasih" kata Ricky cuek. Menyindir Ervan.

"Kan beda Ric, tadinya ya gue pikir dia itu musuh kita itu, nyamar jadi cwe gitu. Kan mereka bisa aja gitu" kata Ervan.

"Hmm, trus lo kasih nomerlo ke tu cewe?" Tanya Radika pada Daniel

"Lupain deh, gue gak mau ngebahas itu dulu, capek gue .. Gue cabut duluan ya, byee" kata Daniel mengambil kunci motornya dan pergi.

"Napa tuh Daniel?" Tanya Ricky.

"Udh deh . Biarin aja tuh si Daniel. Abis ketemu cewek kan biasanya dia begitu" kata Ervan.

"Okee, ayo deh latihan lagi, minggu depan tanding nih" kata Revan. Mereka pun latihan.

-_______________________-

('Tinn tinn tinn' bunyi klakson mobil Cecil)

"Kebiasaan buruk Pricil nih ky gini" kata Tiffany (sambil mencoba menghubungi Pricil)

*Pricil and Tiffany via Call (speaker)*

"Pris, bangun lo!! Gak pengen sekolah atau apa lo?" Kata Tiffany

"Ishh, males nih gue. Gue male sekolah. Kalian aja deh." Kata Pricil yang sebenarnya sudah berseragam sekolah lengkap.

"Loh? Ko gamau sekolah lo? " Kata Cecil ikut nimbruk di telpon.

"Males ketemu Daniel gue." Kata Pricil.

"Ah lo ko gitu. Ya Daniel gak makan lo juga kali Pris. Ayoo cepetan" kata Tiffany. (Menutup telpon)

Tiffany dan Cecil turun dari mobil dan mengetuk pintu. Mama Pricil membukakan pintu.

"Masuk, naik aja tuh Pricilnya ada di atas" kata mamanya Pricil.

Tiffany dan Cecil pun lalu naik dan membujuk Pricil.

"Astaga-_- lo udh siap gini masih aja tuduran gitu" kata Cecil

"Ayoo pris, lo kenapa jadi males sekolah gini?"
Kata Tiffany duduk di samping Pricil

"Iya pris, lo males ketemu Daniel? Kenapa? Daniel gak makan lo juga kok" kata Cecil

"Gue males ngeliat yang namanya Daniel itu, gak sanggup gue liat muka songongnya itu. Salah2 ntar gue naik darah" jelas Pricill

"Ayo lah Pris, demi kami nih. Masa iya kami berdua aja ntar. Kalo kami diteror gimana" kata Cecil.

"Iya nih Pris, ah tega deh lo" kata Tiffany

(Berfikir sejenak)

"Hmm, yaudh deh. Ayoo" kata Pricil bangkit dari tempat tidurnya.

"Ayoo cepet, ntar kejebak macet ayoo" kata Cecil menarik tangan Tiffany dan Pricil menuruni tangga

"Maaa!!, Pricil pamit ke sekolaahhh!" Kata Pricil berteriak.

"Gak sarapan dulu?" Tanya mamanya Pricill

"Gak usah mahh, byeee" kata Pricil (keluar rmh dan menutup pintu)

(Masuk mobil dan Cecil ngebut dengan kecepatan maksimal)

"Gila lo, mau bunuh diri lo ngebut gini" kata Pricil mukul bahu Cecil

"Cecill, pelan2 napa-_-" kata Tiffany bepegangan erat pada kursi.

"Biar cepet. Kita udh telat nih, pegangan aja" kata Cecil masih ngebut.

*School*

(Tiffany, Pricil, dan Cecil memasuki gerbang sekolah.)

(Daniel berjalan menuju ke gerbang keluar dari lorong sekolah, melihat Pricil, Daniel mengurungkan niatnya keluar gerbang dan berbalik arah)

"Tu Daniel kan?" Kata Cecil

"Wait? Lo tau yang namanya Daniel?" Tanya Tiffany pada Cecil

"Ya kan gue pernah bilang, gue tau sama yang namanya Daniel" kata Cecil.

"Eh, ko dia balik arah gitu?" Kata Tiffany

"Jiaahh, Takut gitu liat kita?" Kata Cecil tertawa

"Emang kita setan gitu?" Kata Tiffany

Pricil terdiam.

"Ya udh deh, masuk yoo" kata Pricil. Merekapun akhirnya masuk lorong, melewati kelas akselerasi.

Di depan kelas akselerasi itu ada bergerombolan anak2 futsal. Para teman2nya Ervan dan Daniel. Mereka semua melihat ke arah Pricil saat Pricil, Tiffany dan Cecil lewat.
"Eh tuh Pricil tuh" kata Ricky berbisik menyenggol Revan. Mereka yang tadinya ribut hening seketika sambil melihat ke arah Pricil

( *#flashbackpart1* saat kembali memasuki lorong akselerasi, Daniel menarik tangan Ervan dan membawanya kedalam kelas)

-_________________-

*Pricil, Tiffany, and Cecil at Class*

"Ahh, yakin gue. Daniel pasti cerita. Tuh anak emang ya, gue udh bilang rahasia ttp aja dibongkar!!" Kata Pricill marah2 setelah sampai kelas. 

"Ko elo bisa berfikir kaya gitu?"Tanya Cecil.

"Ya iya lah, knapa coba tu rombongan anak futsal matanya ke gue semua. Dan kan mereka semua temennya Daniel sama Ervan." Kata Pricill

"Eh iya, heran deh. Ko Daniel sama Ervan tadi gaada yah? Bukannya mereka sering bareng?' Kata Tiffany

"Nah itu .. Aduhh, emang dasar deh tu Daniel, udh gak ngasih nomernya Ervan, pake acara ember lagi .. Huh, benci banget gue" kata Pricill

"Sabar Pris, sabar .." Kata Tiffany

Lalu tiba tiba ada telpon masuk ke hape Tiffany, dari Zilla .

"Iyaa? Ada apa Zil?" Tanya Tiffany bingung

"Eh, gue perlu ngomong deh sama kalian, di kantin sekolah ya pas istirahat" kata Zilla agak sedikit tergesa2.

"Eh iyya iyyaa"

'Klik' dan ditutup. Pricil, Tiffany, dan Cecil penasaran dgn apa yang ingin dibicarakan Zilla. Tumben banget Zilla ngajak ketemuan gitu.

Minggu, 24 Maret 2013

BLIND 'why i love you?' part 4

Paginya Daniel mencoba untuk menghubungi langsung si cewe yang nge sms dia itu.

Pricil kaget melihat hapenya. Ada 8 missed call dari Daniel sejak subuh tadi. Dia enggan menjawab dan mendiamkannya.

Setelah beberapa kali menelpon Pricil, akhirnya Daniel mencoba nge sms Pricil.

"Elo tuh yg kemaren nge DM gue itu ya??" Kata Daniel menyelidik. 

"Hah? Gaada" kata Pricill agak panik.

"Lo gausah bohong deh. Gue bisa ngelacak lo .. Lo anak SMP don bosco juga kan .. Ngaku deh lo!!" Kata Daniel.

Tanpa berfikir panjang Pricil langsung ngambil kunci mobilnya dan pergi dengan panik.

(Di mobil Pricil menelpon Tiffany)
"Fan, lo ada dirumah kan?" 

"Iya gue dirumah, ada apa?" Kata Tiffany bingung.

"Kita ngumpul di rumah lo deh ya, kabarin Cecil .. Ada yang mau gue ceritain, penting banget" kata Pricil

"Oh oke oke" kata Tiffany lalu menutup telponnya lalu dia menghubungi Cecil.

*Tiffany house*

"Gilllaaaa .. Daniel tau sama gue .. Gimana nihh???" Kata Pricill yg saat itu panik banget.

"Hah??!!" Kata Cecil & Tiffany kaget setengah mampuss ..

"Ko bisa sih?" Kata Tiffany

"Lo ngaku ke Daniel??" Kata Cecil

"Aduhh, nih Cecil kumatnya gak tepat bgt deh" kata Tiffany terlihat putus asa melihat Cecil

Si Pricil pun menceritakan semuanya.

"Astaga, hebat bgt tuh si Ervan pake bisa ngelacak gitu. Seumur2 aku baru tau alamat bisa dilacak lewat nomer hape aja." Kata Cecil terkagum2

"Ahh, ni Cecill. Lo ko jd ngebahas itu .. Itu loh si Ervan tau sama Pricill gimana cara ngatasinnya x_x" kata Tiffany sebel.

Pricill ga bisa ngomong sama skali ..

"Btw, lo akhirnya jujur kan?" Kata Cecil mulai serius

"Humm, nah makanya itu, apa gue perlu jujur?" Kata Pricill ragu

"Ya lo kalo kata gue sih jujur Pris, tp masa iya lo harus bilang kalau si Tiffany suka sama Ervan? Kan gamungkin banget" kata Cecil.

"Akhirnya lo connect juga Cill .. Ya gue sih setuju aja kalo lo mau jujur. Tp ya sumpah gue masih belum siap si Ervan tau kalo gue suka sama dia" kata Tiffany (memukul pundak Cecil)

"Ya gini deh, mending lo jujur aja siapa diri lo sebenarnya, nah nanti lo kasih tau alasan sebenarnya lo jdi minta nomer Ervan,lo bilang temen lo yg naksir Ervan, tapi jgn bilang Tiffany .. Kyknya sih kalo masalah hati gak bisa dilacak pake satelit kali yahh???" Kata Cecil dgn penjelasannya yg beruntun 

"Humm, bener tuh Cecill, baru kali ini lo ngusul bagus .. Hahaha" kata Tiffany mentertawakan Cecil.

(Cecil tertawa bangga :D )

"Hhahhaa, akhirnya gue bener yey wkakakak" kata Cecil tertawa.

Pricill masih diam seperti lagi berfikir,

"Ya udh deh gue coba" lalu si Pricill akhirnya mulai nge sms Daniel.

*Daniel and Pricil*

"Iya deh gue ngaku, gue anak SMP don bosco"
Kata Pricill yang saat itu benar2 terpaksa.

" Oke, siapa nama lo?"

"Gue kira lo bisa ngelacak nama gue." Kata Pricill yg akhirnya gabisa menahan kesebelannya

"Ya engga, kan gue cuman dapat alamat lo dan sekolahlo, selebihnya gue gak bisa tau " kata Daniel

Pricill diam. Pricill milih untuk ngaku itu aja, dan gak melanjutkannya. Karna kalo dia jujur, dia takut Daniel bakal ember dan seisi sekolah tau dengan ini. Apalagi sebenarnya walaupun Daniel itu bisa dikatakan sebagai 'maid' tapi dia banyak fans ceweknya.

Pricill pun akhirnya pulang dan kami bubar. Tapi tiba2 sesampainya Pricill di rumah, Daniel kembali mengirim pesan.

"Ko lo diem sih? Eh nih kalo lo mau jujur ke gue siapa elo sebenarnya, gue bakal ngasih lo nomernya Ervan" kata Daniel lagi

Pricill berfikir sejenak, demi teman oke lah dia bakal jujur.

"Okee, nama gue Pricilla."

"Pricilla? Lo bohong lagi?" Kata Daniel curiga. 'Pricilla? Gue gak pernah mendengar nama itu' kata Daniel dalam hati.

"Astaga!! Gue udah jujur masih lo bilang boong. Kalo lo gak percaya ya sudah bukan urusan gue" kata Pricill naik darah

"Ohh, jadi nama lo bener2 Pricilla?"

"Mana nomer Ervan, katanya lo mau ngasih?"

"Elo naksir Ervan?"

"Enggaa."

"Jujur aja."

"Gue bilang engga ya engga. Gini ya, gue minta nomer Ervan tu bukan buat gue, tapi buat temen gue".

"Ohh."

"Mana?"

"Apa?"

"Astaga!! Katanya mau ngasih"

"Humm, gue mau ngeliat elo. Kalo udh, baru gue kasih nomernya." Kata Daniel

"Astagaa. Banyak banget syaratnya. Si Ervan tu siapa sih? Raja? Putra mahkota? Bukan kan..!!"

"Ya udah kalo lo gak mau. "

Pricill yg tadinya gamau akhirnya mau. Setidaknya dia bisa tau yang namanya Daniel. Sekalian kalo lain kali ketemu dia kerjain.

"Okee gue mau. Dimana ketemunya?"

Daniel mengirimkan alamat rumah makan di dekat sekolah. Mereka sepakat ketemuan besok saat sekolah libur.

*Tomorrow*

"Gila nih cowo, udh songong, ngaret lagi .. Huh" kata Pricill kesal.

Akhirnya Pricill memutuskan untuk akhirnya menelpon Daniel. Dengan tangan yang bergetar Pricill menelpon.

*Daniel & Pricill via Call*

"Eh, ni gue Pricill, gue udah di sini nih. Lo dimana?"

"Ahh anu ituh emm, gue lagi di jalan nih tunggu aja .." Kata Daniel agak gagap.

"Eh lo sendirian kan? Gak bawa temen2 lo kan?"

"Iyaa, ngapain gue bawa temen2 gue, kan gue yang mau ngeliat muka lo?" Kata Daniel

'Klik' dan ditutup Pricill. Finally dia mendengar suara Daniel. Suara yang membuat pricill semakin bergetar.