Daniel akhirnya sampai di cafe dan nge sms Pricill ..
"Eh kamu dimana? aku udh di cafe nih.." Kata Daniel
"Humm, aku duduk di pojok deket jendela." Kata pricill sambil melihat2. Dan sebenarnya Pricill agak bingung, dia gak pernah tau sama yang namanya Daniel.
(memutar badannya dan melihat sekeliling cafe mencari seseorang yang sedang menelpon,)
"Eh kamu yang pake baju warna hijau tosca itu ya?" Kata Daniel, akhirnya menemukan seorang perempuan.
"Iyaa," (kaget. Lalu memutar badannya mencari2 org, dan dia melihat seorang lelaki yg menelpon dan sedang terlihat mencari seseorang)
"kamu yang pake baju kotak2 warna orange itu ya?" Kata Pricil meyakinkan bahwa yg dilihatnya itu benar Daniel.
Yakin bahwa itu Pricil, Daniel pun langsung mematikan hapenya dan duduk tepat didepan Pricil.
"Hem, bentar gue ke belakang dulu" kata Pricil (berlari meninggalkan tasnya).
Daniel hanya mengangguk. Lalu ia memesan minuman.
Pricill pergi ke WC dan nge sms Tiffany apa yang terjadi. Dan kembali ke tempat duduknya.
Tiffany dan Cecil berkumpul dirumah Cecil, mereka menunggu kode kalau Pricil kenapa2.
"Eh ni Pricil nge sms" kata Tiffany
"Hah? Apa katanya" kata Cecil.
( Messages from Pricil *Gak nyangka gue, Daniel orgnya cool tp mukanya songong abiss. Dia gak ngebawa siapa2. Gue aman. Kalian tenang aja udh* )
"What? Cool? Sesuatuhh deh" kata Cecil
"Awas aja nih sampai Pricil naksir sama Daniel -_-" kata Tiffany
"Kalo ampek si pricil naksir daniel, sumpah gue ketawain abis2an deh wkakakaka" kata Cecil
"Hhahhhaha, bener banget tuh .. Ntar kita ledek abis2an tuh si pricil wkakakak" kata Tiffany.
*Daniel and Tiffany at Cafe*
hening ....... Sangat hening ....... Terlalu hening -_- gaada yang membuka percakapan. Akhirnya setelah mereka selesai minum dengan diam, akhirnya Daniel bicara.
"Okee, sekarang aku udh liat kamu dan udah tau alasan kamu mengenai nomer Ervan itu. Tuh udh aku sms nomernya " kata Daniel dan dia langsung pergi tanpa mendengar penjelasan dari Pricill ..
"Eh eh, soal masalah ini lo jangan sampai ngasih tau ke siapa2 yaa" kata Pricil setengah berteriak.
"Okeee" kata Daniel dan menghilang.
Ternyata tanpa sepengetahuan Daniel dan Pricil, Ervan dan beberapa temannya datang ke cafe karna penasaran.
"Aishh ngapain kalian di sini, kalo sampai Pricil liat kalian disini, gue bisa mampus" kata Daniel takut
"Hah? Gasalah denger gue niel? Kenapa lo jadi takut gitu sama cewek? Biasanya juga lo cuek abis sama cewe yg gajelas" kata Revan, ketua tim futsal yg juga datang waktu itu
"Bukannya gitu .. Gue gak mau ketauan aja, soalnya td gue udh bilang gue sendirian, yaudh kita ngomong ditempat lain aja" kata Daniel lalu mereka semua pergi ke markas mereka.
Lalu Pricil pun melihat ke hapenya .. Tak ada sms apapun .. Pricill geram. 'Isshh, gue dikerjain. Awas aja tuh sama yang namanya daniel. Mampus lo ntar' kata pricil dalam hati
Akhirnya dia ke kasir, dengan marah.
(Mengambil selembar uang RP.100.000)
"Nih, ambil aja kembaliannya" kata pricill dan pergi. Penjaga kasirnya diam tercengang.
Pricill kembali mengajak Tiffany dan Cecil kerumahnya . Dan Pricill nampak sangat marah saat itu. Dia pun menceritakan dari awal. Dan saat dia berusaha menelpon Daniel, nomernya gak aktif, kyknya Daniel ganti nomer.
"Gue yakin, si Daniel ganti nomer. Pasti biar gue gk bisa marahin dia, huff" kata Pricil kesal
"Asemm bgt tuh si Daniel" kata Tiffany marah.
"Iyaa tuh asemm banget!!" Kata Cecil ( merem melek sambil ngupas jeruk)
"Cecill??!! Yang asem apa??" Kata Tiffany yang hampir setengah putus asa ngeliat Cecil.
"Ituhh, si Daniel asem banget" kata Cecil masih merem lalu melek . 'Dan emang selain Daniel asem, jeruk yg kumakan juga asem. Yaa sekalian aja bilang asemnya ..' Kata Cecil dalam hati #heyy,knapa jadi ngomongin jeruk x_x
Pricill ga bisa ngomong apa2 lagi. Dia akhirnya menelpon teman sekelasnya, Benny yang kebetulan musuh besarnya Daniel.
"Ben, gue perlu bgt nih bantuanlo" kata Pricil. Fany dan Cecil bingung
"Mau minta tolong apa lo?" Kata ben
"Lo tuh benci kan sama Daniel, lo emang sering kelahi kan sama Daniel?" Kata pricil
"Yupp, gue musuhnya sedari kelas 1, ada apa lo?" Kata ben
"Lo bantuin gue, tolong labrakin tuh si Daniel, dia udh ngebohongin gue," kata pricil
"Wah, kurang ajar banget tuh si Daniel" kata Ben terdengar geram.
"Oke tenang aja gak gue kasih ampun tu anak"
*markas anak futsal*
"Jadi itu Pricilla, si cewek yg naksir Ervan?" Kata Wiki
"Bukan, bukan dia yang naksir. Tapi temennya" kata Daniel.
"Siapa niel?" Kata Ervan penasaran
"Gue gak nanya namanya, hmm ya nanti deh selidikin" kata Daniel
"Hmm, cantik ya Pricil itu" kata Ricky, salah seorang tim futsal itu juga
"Ric, lo naksir?" Kata Daniel.
"Engga, gue gk naksir. Ya heran aja, minta nomer Ervan sebegitu ribetnya. Ya kalo gue sih yang dimintain nomer, pasti gue kasih" kata Ricky cuek. Menyindir Ervan.
"Kan beda Ric, tadinya ya gue pikir dia itu musuh kita itu, nyamar jadi cwe gitu. Kan mereka bisa aja gitu" kata Ervan.
"Hmm, trus lo kasih nomerlo ke tu cewe?" Tanya Radika pada Daniel
"Lupain deh, gue gak mau ngebahas itu dulu, capek gue .. Gue cabut duluan ya, byee" kata Daniel mengambil kunci motornya dan pergi.
"Napa tuh Daniel?" Tanya Ricky.
"Udh deh . Biarin aja tuh si Daniel. Abis ketemu cewek kan biasanya dia begitu" kata Ervan.
"Okee, ayo deh latihan lagi, minggu depan tanding nih" kata Revan. Mereka pun latihan.
-_______________________-
('Tinn tinn tinn' bunyi klakson mobil Cecil)
"Kebiasaan buruk Pricil nih ky gini" kata Tiffany (sambil mencoba menghubungi Pricil)
*Pricil and Tiffany via Call (speaker)*
"Pris, bangun lo!! Gak pengen sekolah atau apa lo?" Kata Tiffany
"Ishh, males nih gue. Gue male sekolah. Kalian aja deh." Kata Pricil yang sebenarnya sudah berseragam sekolah lengkap.
"Loh? Ko gamau sekolah lo? " Kata Cecil ikut nimbruk di telpon.
"Males ketemu Daniel gue." Kata Pricil.
"Ah lo ko gitu. Ya Daniel gak makan lo juga kali Pris. Ayoo cepetan" kata Tiffany. (Menutup telpon)
Tiffany dan Cecil turun dari mobil dan mengetuk pintu. Mama Pricil membukakan pintu.
"Masuk, naik aja tuh Pricilnya ada di atas" kata mamanya Pricil.
Tiffany dan Cecil pun lalu naik dan membujuk Pricil.
"Astaga-_- lo udh siap gini masih aja tuduran gitu" kata Cecil
"Ayoo pris, lo kenapa jadi males sekolah gini?"
Kata Tiffany duduk di samping Pricil
"Iya pris, lo males ketemu Daniel? Kenapa? Daniel gak makan lo juga kok" kata Cecil
"Gue males ngeliat yang namanya Daniel itu, gak sanggup gue liat muka songongnya itu. Salah2 ntar gue naik darah" jelas Pricill
"Ayo lah Pris, demi kami nih. Masa iya kami berdua aja ntar. Kalo kami diteror gimana" kata Cecil.
"Iya nih Pris, ah tega deh lo" kata Tiffany
(Berfikir sejenak)
"Hmm, yaudh deh. Ayoo" kata Pricil bangkit dari tempat tidurnya.
"Ayoo cepet, ntar kejebak macet ayoo" kata Cecil menarik tangan Tiffany dan Pricil menuruni tangga
"Maaa!!, Pricil pamit ke sekolaahhh!" Kata Pricil berteriak.
"Gak sarapan dulu?" Tanya mamanya Pricill
"Gak usah mahh, byeee" kata Pricil (keluar rmh dan menutup pintu)
(Masuk mobil dan Cecil ngebut dengan kecepatan maksimal)
"Gila lo, mau bunuh diri lo ngebut gini" kata Pricil mukul bahu Cecil
"Cecill, pelan2 napa-_-" kata Tiffany bepegangan erat pada kursi.
"Biar cepet. Kita udh telat nih, pegangan aja" kata Cecil masih ngebut.
*School*
(Tiffany, Pricil, dan Cecil memasuki gerbang sekolah.)
(Daniel berjalan menuju ke gerbang keluar dari lorong sekolah, melihat Pricil, Daniel mengurungkan niatnya keluar gerbang dan berbalik arah)
"Tu Daniel kan?" Kata Cecil
"Wait? Lo tau yang namanya Daniel?" Tanya Tiffany pada Cecil
"Ya kan gue pernah bilang, gue tau sama yang namanya Daniel" kata Cecil.
"Eh, ko dia balik arah gitu?" Kata Tiffany
"Jiaahh, Takut gitu liat kita?" Kata Cecil tertawa
"Emang kita setan gitu?" Kata Tiffany
Pricil terdiam.
"Ya udh deh, masuk yoo" kata Pricil. Merekapun akhirnya masuk lorong, melewati kelas akselerasi.
Di depan kelas akselerasi itu ada bergerombolan anak2 futsal. Para teman2nya Ervan dan Daniel. Mereka semua melihat ke arah Pricil saat Pricil, Tiffany dan Cecil lewat.
"Eh tuh Pricil tuh" kata Ricky berbisik menyenggol Revan. Mereka yang tadinya ribut hening seketika sambil melihat ke arah Pricil
( *#flashbackpart1* saat kembali memasuki lorong akselerasi, Daniel menarik tangan Ervan dan membawanya kedalam kelas)
-_________________-
*Pricil, Tiffany, and Cecil at Class*
"Ahh, yakin gue. Daniel pasti cerita. Tuh anak emang ya, gue udh bilang rahasia ttp aja dibongkar!!" Kata Pricill marah2 setelah sampai kelas.
"Ko elo bisa berfikir kaya gitu?"Tanya Cecil.
"Ya iya lah, knapa coba tu rombongan anak futsal matanya ke gue semua. Dan kan mereka semua temennya Daniel sama Ervan." Kata Pricill
"Eh iya, heran deh. Ko Daniel sama Ervan tadi gaada yah? Bukannya mereka sering bareng?' Kata Tiffany
"Nah itu .. Aduhh, emang dasar deh tu Daniel, udh gak ngasih nomernya Ervan, pake acara ember lagi .. Huh, benci banget gue" kata Pricill
"Sabar Pris, sabar .." Kata Tiffany
Lalu tiba tiba ada telpon masuk ke hape Tiffany, dari Zilla .
"Iyaa? Ada apa Zil?" Tanya Tiffany bingung
"Eh, gue perlu ngomong deh sama kalian, di kantin sekolah ya pas istirahat" kata Zilla agak sedikit tergesa2.
"Eh iyya iyyaa"
'Klik' dan ditutup. Pricil, Tiffany, dan Cecil penasaran dgn apa yang ingin dibicarakan Zilla. Tumben banget Zilla ngajak ketemuan gitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar